Postingan

Sedekat Apakah Dirimu dengan Barang-Barangmu?

Gambar
gelang karet: image by google Saya adalah seorang yang gemar menyimpan barang-barang. Terlebih lagi jika barang itu memiliki cerita yang sangat berarti dalam hidup saya. Bisa dikatakan, barang-barang saya adalah saksi bisu perjalanan hidup saya sejauh ini. Kebanyakan barang yang saya miliki adalah barang yang remeh-temeh (jika dilihat dari kaca mata orang lain). Sebut saja, mainan kartu bergambar kartun yang saya miliki sejak masa sekolah dasar. Lalu ada pula buku diary yang terpaksa saya beli dan saya isi saat saya kelas 3 SD (karena perintah dari wali kelas). Soal hal ini, saya sudah pernah menceritakannya di sini: Buku Diary, dan Aku dan masih banyak lagi barang-barang lain yang tersimpan rapi di lemari penyimpanan. By the way, kenapa sih saya bercerita soal barang jadul? Karena.. barusan aja, gelang karet yang saya miliki telah putus secara tiba-tiba. Tepat ketika saya sedang di depan laptop. Kenangan saya bersama gelang karet yang sederhana ini pun langsung berputar diotak saya.

Asiknya Menabung dan Berinvestasi (Reksa Dana)

Gambar
Sejak kecil, gue adalah orang yang suka menabung. Entah kenapa, gue selalu mudah untuk menyisihkan uang jajan dan memilih untuk menyimpannya, dibandingkan habisin uang tersebut dengan sia-sia (tanpa alasan penting). Terkadang gue menabung tanpa ada alasan apapun, dan gue hanya berpikir "Pasti suatu saat dibutuhkan. Entah dibutuhkan oleh diri gue sendiri, atau orang lain (keluarga)." Dengan pemikiran itulah, gue merasa tenang karena gue punya dana simpanan. Seperti kebanyakan orang lainnya, menabung konvensional di jaman dulu itu ya, antara di celengan atau di dompet sendiri. Gue pun pernah mencoba kedua hal tersebut. Mulai dari, nabung di celengan plastik, celengan ayam, hingga nabung di dompet yang gue simpan di lemari. Padahal diumur remaja dulu, sudah banyak teman yang beralih ke tabungan elektronik a.k.a di bank. Tapi gue males nabung di bank, mengingat adanya biaya admin dan ada uang yang harus mengendap di kartu tersebut.  Image by: jumardanm.com Akhirnya, gue baru pun

Sinopsis dan Review Film Jazzy Misfits (2019)

Gambar
Jika kamu ingin melihat sisi lain dari Korea Selatan, baik itu dari segi musik dan budayanya, film yang satu ini akan memberikan kesan yang segar dan berbeda bagi para penonton. Image by: Indozone Film yang berjudul Jazzy Misfits (2019) adalah sebuah film asal Korea Selatan yang bercerita tentang seorang Ibu (Jo Min Soo) yang sedang mencari anaknya, bernama Yoo Ri (Choi Ji Su). Suatu hari,  Yoo Ri  secara tiba-tiba pergi dari rumah dan membawa semua tabungan miliknya. Perjalanan mencari sang anak ini yang membuat dia harus menelusuri kembali masa lalunya. Mulai dari, bertemu kembali dengan putri sulungnya, bernama Blue (Cheetah), yaitu seorang penyanyi Jazz cafe yang sudah bertahun-tahun tidak pernah bertemu dan berbicara dengannya, lalu mengunjungi tempat masa lalunya, serta kejadian-kejadian menarik nan menggelitik selama masa pencarian anak bungsunya tersebut. Film Jazzy Misfits diceritakan berlangsung selama satu hari penuh. Walau terfokus pada proses pencarian Yoo Ri, namun ju

Menjadi Orang Dewasa

Gambar
M enjadi orang dewasa memang tidak semudah dan semenyenangkan yang kita pikirkan. Saat kita masih kecil dulu, kita ingin cepat-cepat dewasa agar bisa melakukan banyak hal tanpa kekangan. Namun kini, rasanya mustahil jika melihat dunia orang dewasa dengan kaca mata yang indah saja. Ya.. karena kita sudah terlanjur jatuh dan tertampar oleh realita yang sebenarnya. Manis, getir, pahit, sudah menjadi makanan sehari-hari dalam diri orang dewasa. Image by: tenor.com Menjadi orang dewasa, membuat kita lebih banyak berpikir realistis dan perlahan mematikan daya imajinatif karena kesibukan dalam mencari satu hal yaitu uang. Karena uang, banyak orang yang mengubur mimpi dan cita-citanya dalam-dalam. Namun masih ada pula orang-orang yang terus berjuang meraih impian mereka, tak peduli apa kata orang lain. Terdengar sedikit idealis memang. Walaupun begitu, menjadi orang dewasa bukanlah suatu hal yang buruk. Di fase ini, mau tidak mau, suka tidak suka, harus kita jalani sampai waktu yang tidak dapa

Mengenal 3 Cara Pembukaan Catur dari Serial Netflix The Queen’s Gambit

Gambar
Serial terbaru Netflix, The Queen's Gambit yang apik diperankan oleh Anya Taylor-Joy. Beth melawan Benny - google.com Serial terbaru Netflix yang bertajuk The Queen’s Gambit adalah salah satu film serial yang menarik untuk ditonton, sekalipun kamu tidak menyukai permainan catur. Walau sebagian besar berlatar cerita pada pertandingan-pertandingan catur, serial ini tetap mampu menghibur dan memberi kesan serius yang menyenangkan. Bukan hanya serial hiburan semata, The Queen’s Gambit juga mengajak kamu untuk mengenal permainan catur dari kisah hidup seorang tokoh bernama Beth Harmon (Anya Taylor-Joy), yaitu perempuan muda jenius yang kecanduan obat penenang. Perjalanan Beth dalam mengenal catur, perjuangannya dalam menghadapi trauma di masa lalu dan beragam problematika kehidupannya, juga tak kalah menarik untuk diperhatikan.  Beth mulai mengenal catur dari seorang janitor bernama Mr. Shaibel (Bill Camp), saat ia tinggal di panti asuhan. Berawal dari rasa penasaran, Beth mulai mer

Antara Kita dan COVID-19

Gambar
Image by: Google (Andrea Reimer) T idak ada yang pernah menyangka, tahun 2020 akan menjadi seperti ini. Banyak rencana yang  gagal terealisasikan, banyak cobaan yang datang secara bertubi-tubi. Tahun 2020, seperti penderitaan panjang bagi orang-orang yang terkena dampak besar dari virus COVID-19.  Namun tentunya, dibalik suatu musibah selalu ada hikmah. Ingat sekali, bagaimana awal mula wabah virus corona ini menyebar di seluruh penjuru dunia. Banyak orang yang terbatasi ruang geraknya, dan berdiam diri di dalam rumah selama berbulan-bulan. Disaat itulah, bumi mulai memulihkan diri. Polusi udara, polusi suara, polusi air perlahan-lahan mulai berkurang. Langit pun menjadi cerah dan bersih kembali. Udara menjadi segar, dan manusia mulai beradaptasi dengan 'sepi' nya kehidupan mereka. Dari rasa 'sepi' (karena tidak bisa berinteraksi secara langsung dengan orang lain.) Membuat manusia mencari cara lain, agar 'sepi' nya dapat sedikit terisi di rumah masing-masing. Ad

Review Film Tabula Rasa (2014): Lika-Liku Kehidupan Perantau

Gambar
Image by: Google A pa jadinya, jika seorang calon atlit sepakbola, harus banting stir dan menemukan keahlian baru, yang tidak pernah ia sangka-sangka? Ya, dari seorang calon atlit sepakbola (namun gagal karena cidera) yang hampir putus asa, dan berniat untuk mengakhiri hidupnya, malah berakhir di rumah masakan padang.  Kisah ini dapat kamu saksikan di dalam film yang berjudul, "Tabula Rasa" yang telah rilis pada tahun 2014 lalu. Hmm.. kalau dilihat dari judul filmnya kok, gaada sangkut pautnya dengan sepakbola ya? Ada kok, itu bahkan menjadi latar belakang dari cerita film tersebut. Namun, seperti yang sudah saya jelaskan di atas, film ini akan memperlihatkan bagaimana kehidupan Hans yang berubah 180 derajat pasca dirinya cidera kaki, dan akhirnya tidak bisa bermain bola lagi.  Hans (Jimmy Kobogau) adalah seorang pemuda Papua, yang gemar bermain sepakbola dan bercita-cita menjadi atlit profesional. Suatu hari, ia mendapatkan tawaran untuk menjadi atlit di pulau Jawa. Singkat