Fauziah's Story

Halo guys, what's up? Kali ini gue mau bercerita mengenai alasan gue memilih Kalbis Institute sebagai tempat untuk menimba ilmu. Tapiii sebelum gue memberikan alasannya, gue mau sedikit cerita mengenai pengalaman gue saat memilih kampus dan saat mengikuti ujian masuk. Jadi, waktu SMA gue sempat mengikuti berbagai jalur ujian mulai dari SNMPTN, SBMPTN, hingga UM (Ujian Mandiri). Dan memilih kampus UNPAD, UPI, UI, terakhir UNSOED dengan jurusan Ilmu Komunikasi, Psikologi, dan Sastra Indonesia. Namun saat itu gue tidak keterima di ketiga universitas tersebut. Kala itu gue merasakan yang namanya kesedihan dan penyesalan yang teramat dalam. Namun waktu terus berputar dan gue harus memilih salah satu kampus swasta sebagai pilihan akhir. Gue tidak mau larut dalam kesedihan, dan gue mulai searching kampus-kampus di daerah JABODETABEK sampai ke Daerah Bandung. Dari sekian banyak kampus yang ada, mengunjungi langsung kampusnya dan membeli formulir, tapi belum ada juga yang

Halo guys, bertemu lagi dengan gue Fauziah. Kali ini gue mau me-review sebuah cafe. Nah omongin soal cafe, sekarang ini sudah banyak sekali cafe-cafe yang bertebaran dan menjamur khususnya di Ibukota Jakarta. Banyak juga cafe yang menawarkan beragam keunikan tempat, makanan, dll. Tapi, ada sebuah cafe yang tempatnya itu Cozy banget, harga terjangkau ga bikin kantong jebol, tentunya cocok untuk kamu para mahasiswa. Namanya Arrazi Coffee. Cafe ini terletak di Jl.Pemuda no.8 Rawamangun, Jakarta Timur. Buka dari jam 10 Pagi sampai tengah malam 00.00. Bangunannya ruko berlantai 3, namun untuk cafe hanya ada dilantai 1 saja. Di cafe ini, bisa dibilang semi Outdoor. Karena, ruangannya terbuka namun ditutupi dengan tirai putih seperti kedai-kedai di korea. Walaupun semi outdoor, kalian gaakan ngerasa kepanasan guys, karena didalamnya terdapat AC dan kipas angin. Jangan khawatir juga buat kamu para perokok, masih bisa merokok didalam ruangan ini. Yah, tapi yang gaenak sih untuk para per

Hello gaes, What's up? semoga selalu dalam keadaan baik yaa. By the way, happy holiday~ Ngga terasa Tahun 2016 akan segera berakhir. Waktu begitu cepat berlalu, dan gue seperti tak pernah asing setiap kali pergantian tahun akan segera terjadi. Banyak orang yang melakukan kilas balik kejadian-kejadian yang telah terjadi dalam hidup mereka. Hmm entahlah tahun 2016 ini gue merasakan waktu cepaaattt sekali berputar, entah karena gue terlalu sibuk sama kegiatan kampus #gamungkin apa gue terlalu menikmati tahun ini? Tapi ga juga siiiihhh. Entahlah, namun gue merasakan kalau tahun 2016 ini lumayan berkesan. Baik itu dari kehidupan pribadi gue, maupun kejadian diluar sana. Hem kira-kira apa aja ya? gue akan coba rangkum kejadian-kejadian berkesan dibawah ini: Hal Berkesan di Tahun 2016 Versi GUE: 1. IP Gue MENINGKAT Yahh walaupun ga terlalu tinggi banget sih naiknya, tapi emang itu yang gue inginkan. Meningkat secara perlahan. Alasannya? yaa supaya ga jatoh banget gitu kalo mis

KODALINE, siapa yang tidak asing dengan nama band satu ini? yap, band yang akhir-akhir ini dikenal dengan lagu yang berjudul "All I Want" sukses membuat orang-orang jatuh cinta saat mendengar lagunya, dan meresapi makna liriknya yang dalam. Begitupun dengan gue, hhe. Jujur, gue baru mengenal band ini dari lagu "All I Want" dan setelah mendengar lagu itu, gue langsung jatuh cinta pada pendengaran pertama #LOHH -_-. Yah pokoknya gue jadi suka dan penasaran sama band ini. Akhirnya, gue pun mulai kepoin lagu-lagu mereka, dan sejarah band mereka. Laluu apa yang gue dapatkan? Cekidot~ DAHULU Cukup terkejut ketika gue mencoba untuk mengenal dan mencari info sana-sini. Okee langsung aja.. 21 Demands (Sekarang: Kodaline) adalah band alternatif rock, yang berasal dari Dublin, Irlandia. Band ini sudah terbentuk sejak tahun 2005 dengan beranggotakan Steve Garrigan (Vokalis), Mark Prendergrast (Gitar), Vincent May(drum), dan Conor Linnane . Lalu pada Maret 2007, ban

Dalam gelap, ku lepaskan semua kepalsuan  Yang melekat dalam diri Hening,  hanya deru napas dan suara angin semilir mengusik malam Diam,  menatap langit-langit kamar dengan lampu yang tak lagi bercahaya Hampa,  segala rasa yang merasuki tubuh tak meresap kedalam sanubari Banyak emosi yang dikeluarkan dalam sehari Namun saat malam,  kekosongan dan hampa menguasai diri Terdiam,  menatap langit kamar dengan penuh khayalan Sesaat bermain dengan bayang, yang diciptakan diri sendiri Seperti hilang rasa, kala malam tiba Gelap mendominasi ruangan, Gelap membangkitkan kekosongan ... ~F.A

Tugas Multimedia (03PABC) Nur Syahidah Fauziah Azahrah - 2015102097 Berbicara soal social media selalu menarik. Seperti halnya pengalaman Gue dalam menggunakan salah satu social media yakni, Kaskus. Mungkin sebagian dari kita sudah kenal dengan media sosial yang satu ini, khususnya para Kaskuser (sebutan untuk pengguna Kaskus). Nah, sebelum gue menceritakan pengalaman menarik selama bermain Kaskus, buat kalian yang belum tau Kaskus itu apa, bisa klik link ini -> Tentang Kaskus Ada banyak hal yang gue dapat selama bermain Kaskus. Mulai dari Pengalaman, Cerita, Cinta, semua menjadi satu. Awal gue mulai aktif bermain Kaskus yaitu sejak tahun 2013, tapi sudah buat akunnya sejak tahun 2011 hehe. Kalau berkenan, kalian bisa kunjungi Profil Kaskus Gue .Setelah aktif lagi, gue mulai sering jadi silent reader di The lounge dan baca-baca thread milik kaskuser lainnya. Hingga pada akhirnya, tanpa sengaja gue bertemu dengan salah satu postingan seseorang yang be

Buku ini diterbitkan pada tahun 2008. Suatu kebetulan, ketika suatu hari Ayah saya membawa beberapa buku yg masih tersisa dan selamat dari bencana banjir pada Januari, 2015 dirumah saya yang dulu. Diantaranya ada novel" yang saya beli dan sisanya milik kakak dan ayah saya. Ketika itu saya dalam keadaan gabut (tidak ada kerjaan) dan mulai tertarik saat melihat sebuah novel yang cukup tebal dan bertuliskan "Bilangan Fu".  Saat itu saya tertarik untuk membacanya. karena saya pikir, diantara buku" yg lain, saya belum pernah membaca novel ini. Dari segi fisik, masih terlihat bagus walau warna sampul sudah sedikit memudar, dan warna kertas yg berubah menjadi kecoklatan. Saya pun mencoba untuk menjelajahi buku ini lebih dalam lagi. Buku yang saya pegang ini ternyata adalah cetakan pertama. Waw, saya cukup terpana. Pada halaman berikutnya, Saya sempat tersenyum kecut ketika membaca tulisan "Untuk negeriku Indonesia yang dengan sedih aku ci