Apa Tujuan Hidupmu?

 Tujuan hidup. Dua kata yang sederhana namun berat artinya. Belakangan ini, dua kata itu sering kali mampir dalam pikiran gue. Biasanya sih pas lagi bengong dan bingung sama kehidupan diri sendiri. Hehe. Ditengah polemik akan tujuan hidup tersebut, izinkan gue berbagi sudut pandang mengenai tema kali ini hehe. Mari kita mulai!

Btw, bacanya sambil dengerin lagu ini deh, biar nambah syahdu. Hehe

Tujuan hidup menurut gue adalah suatu hal yang sudah digariskan oleh Tuhan mengenai diri kita selama kita hidup di dunia. Bagi gue, tiap insan itu memiliki perannya masing-masing. Tidak ada yang superior ataupun inferior. Semua peran memiliki arti dan tanggung jawab di dunia ini. Bisa dikatakan, semua orang sangatlah berarti di mata Sang Pencipta. Walau mungkin, tiap manusia menganggap peran si A atau B hanyalah peran kecil, atau sebaliknya, semua kelas itu tidak berlaku dimata Tuhan.

Namun tentunya menemukan tujuan hidup itu sendiri tidaklah mudah. Terkadang, kita butuh berlari dan memutar arah hingga tersesat terlebih dahulu. Atau mungkin kita yang merasa yakin akan tujuan hidup kita, ternyata itu bukanlah tujuan hidup kita yang sesungguhnya. Yaa.. bisa dikatakan, susah-susah gampang untuk mengenal arti keberadaan diri kita di dunia ini. Tidak jarang, pertanyaan-pertanyaan semacam ini muncul dikala tubuh dan pikiran yang sedang lelah.

"Gue hidup untuk apa sih?" atau ini "Apa sih, yang sebenarnya gue kejar dan gue cari?"

Lagi dan lagi, kita mempertanyakan pada diri kita sendiri. Mengapa kita hidup di dunia ini? Apa misi yang harus gue lakukan selama di dunia? Apa yang perlu gue lakukan agar bisa hidup (dalam artian hidup yang sesungguhnya)?

Semua pertanyaan di atas rasanya tidak mudah untuk dijawab. Akhirnya gue mencoba untuk berpikir-pikir kembali. Jika melihat dari kaca mata yang sederhana, tiada agama yang mengajarkan keburukan. Semua mengajarkan kepada kita akan berbuat baik. Namun kata baik itu sendiri sifatnya bias. Baik untuk siapa? Selalu ada saja celah ya? Haha. Lalu ada lagi, saling menyayangi dan memelihara pada sesama makhluk hidup. Ingat, sesama makhluk hidup berarti tidak hanya manusia tapi juga tumbuhan maupun hewan. Namun tak jarang banyak orang yang saling menyenggol, membakar, dan membasmi hal-hal demi kepentingan pribadi. Tidak peduli siapa lawannya, entah itu sesama manusia, hewan ataupun tumbuhan. Mereka disingkirkan begitu saja.

Lantas gue berpikir lagi, apakah ada seseorang yang terlahir dengan tujuan hidup seperti itu? Menjadi sosok perusak, atau mungkin menurut orang lain ia adalah sosok yang kejam? Namun dirinya sendiri tak menganggap dia kejam. Apakah keberadaannya ada untuk menjadi pembelajaran? Entahlah..

Menurut gue tujuan hidup itu memang sudah digariskan. Ia adalah bagian dari takdir kehidupan. Kita tidak akan pernah tahu apa tujuan hidup kita sampai diri kita sendiri yang merasa yakin pada suatu hal yang sedang kita kerjakan. Iya lagi-lagi kita yang perlu memutuskan ingin menjadi apa dan siapa? Kita harus mencoba dan berproses dalam pencarian tersebut. Namun tak jarang, proses mencari itu tidak jauh dari dalam diri kita. Hanya terkadang kitanya aja yang belum sadar, atau belum ada yang menyadari kalau "Eh kamu tuh begini loh.. saya merasa terbantu karena kamu.. blabla." 

"Lantas, gimana dong untuk mengetahui kalau tujuan hidup kita tuh kayaknya ini deh, atau itu deh?" Menurut gue, ciri-cirinya adalah kita merasa hidup ketika menjalaninya. Ada gairah yang tak pernah padam walau waktu terus berlalu.Kamu merasa enjoy menjalaninya dan kamu merasa dibutuhkan oleh orang-orang sekitar, ketika kamu melakukan hal tersebut. Tapi ini menurut gue yaaa hahaha, belum bisa dipastikan.

Bisa dikatakan, tujuan hidup itu sifatnya abstrak nan dinamis. Selama ini kita hanya hidup bergerak sesuai dengan hati dan pikiran kita. Bergerak dari segala rencana-rencana yang kita buat (baik secara tertulis maupun tidak). Kehidupan kita pun berpindah dari satu takdir ke takdir berikutnya. Jadi sederhananya, lakukan saja hal yang membuatmu merasa hidup dan bahagia. Teruslah berbuat kebaikan bagi sesama. Walaupun sedang ditengah keadaan yang tidak baik-baik saja. Karena itu adalah esensi dari hidup itu sendiri. 

Tak jarang, tujuan hidup tiap orang memang tidak melulu 'WAH' seperti halnya menjadi orang besar, menjadi presiden, orang kaya yang dermawan, dll. Mungkin ada yang memang tujuan hidupnya menjadi pendukung, menjadi pemimpi, menjadi orang biasa saja, menjadi penolong hewan, dll. Semua sama dan setara kok..di mata Tuhan. hehe

Kita lahir tanpa membawa apa-apa, dan kita akan kembali ke tanah tanpa membawa apa-apa juga. Tapi ada satu hal yang bisa kita isi selama masa hidup. Kita ingin memberikan kesan yang bagaimana kepada dunia? Itulah yang bisa kita putuskan. 

Lalu bagaimana dengan hidup gue sendiri? Sejujurnya gue masih mencoba dan mencari. Sejauh ini yang bisa gue lakukan adalah, mempelajari diri sendiri deengan mencari tahu hal-hal apa saja yang membuat gue bahagia, memberikan segala ilmu dan kemampuan gue untuk orang lain, menjadi pendengar dan mendengarkan kisah orang-orang (karena gue suka banget dengerin orang cerita), dan bekerja dengan semangat 45 demi mencapai hidup yang stabil di masa yang akan datang untuk orang-orang yang gue sayangi. Ah iya, ada lagi. Main dengan hewan kesayangan dan ngobrol dengan orang lain. Karena dari situ gue merasa lepas. Menyempatkan waktu untuk bermonolog dan berdialog itu rasanya penting sekali. Keduanya punya sensasi yang berbeda. Jadi diusahakan untuk melakukan itu khususnya kalau lagi pening..

Jadi, kalau kamu belum tau atau belum memutuskan tujuan hidupmu, ya tidak apa-apa.. mari kita nikmati saja tiap detik kehidupan dengan melakukan hal-hal yang kita sukai dan cintai. Kalau sudah merasa gak enjoy dan merugikan dirimu, gausah dipaksa. Kehidupan akan terus berjalan, kita hanya perlu menyiapkan diri dengan segala ketidakpastian tersebut dan menjalaninya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tipografi

Cara Menghilangkan Tampilan "Welcome to Nginx"

Foto Buku Tahunan