Macam" Teman
Tulisan ini juga udah pernah gue share di blog kaskus. Semoga bermanfaat :)
Main kerumah temen ber jam", berantakin rumahnya, numpang tidur abis pulang sekolah,dll. Gue rasa rumah temen gue itu adalah rumah bersejarah dalam masa SMA dia. Gimana engga? Kebetulan gue sama "V" sudah berteman dan sekelas dari kelas X sampe sekarang. Dari rumahnya yg masih di renovasi sana sini sampai rumahnya udah bagus. Gue sebut rumah itu rumah bersejarah, karena disana tersimpan kenangan anak" dari gue masih jadi anak mos hingga sekarang. Gila
Bicara soal teman gaakan ada habisnya. Berbeda cerita kalau kita disaat dengan 'teman' dan dengan 'sahabat'. Dalam hidup gue, gue punya teman yg terbagi 2. Teman Real Life dan Teman Dumay, yang namanya teman ya gue selalu menganggap mereka tidak lebih. Bukan apa", terkadang dengan teman kita tidak se bebas saat bersama sahabat. Tetapi, karena kita punya sahabat terus kita menganggap remeh teman yg lain. Kita gaakan pernah tau kedepannya gimana, yg perlu kita tau bersikap dengan baik tanpa menganggap kita paling hebat dan paling benar.
Teman sekelas gue contohnya. Kelas gue terkenal sama "kebandelan" nya. Guru sampe walikelas gue pusing tujuh keliling ngurus anak" murid sendiri. Sering ngelanggar peraturan, paling banyak yg remedial, ngumpulin tugas selalu telat,dll. Gue ambil contoh Teman gue yg paling famous karena 'kebandelannya' dan satu lagi karena 'keusilan&cerewetnya'. Gue melihat mereka saat ada tugas pembuatan film yg dimana kita dituntut untuk berkerjasama.
Yang sehari"nya gue liat si 'bandel' ini dikelas selalu ceng"in guru,suka cabut pas pelajaran. Tapi saat kita lagi diluar sekolah gue liat dari sisi yg berbeda. Dia Tanggung jawab, Dia taat agama, Dia bisa di ajak kerjasama. Satu lagi dengan si 'usil&cerewet" kalau dikelas dia usilnya usil banget siapapun bisa jadi korban keusilan dia. Tapi sekali lagi, saat gue lagi diluar sekolah, nongkrong bareng mereka gue lihat dia dewasa, dia bisa menjaga amanah.
Teman bukan seperti sahabat yg dimana kalau sahabat akan menerima kita sambil bersikap maklum tanpa membicarakan dibelakang dia. Teman bukan seperti sahabat karena hanyalah seorang teman yang hanya megenal dan mengetahui kita dari luarnya aja, bukan keseluruhan dan ya karena tidak saling dekat dan hanya menilai dari hasil pandangannya dia.
Gue membedakan Teman real life dengan Teman Dumay. Kalau disuruh memilih "lo lebih milih cari teman sebanyak"nya di real life atau dari dumay?." Gue akan jawab 'real life' ya walaupun dari dumay kita bisa jadi seorang teman yg solid tapi gue yakin hanya beberapa yg sukses menciptakan pertemanan yg baik dan mempertahankannya. Teman real life aja suka datang dan pergi, cekcok sana sini, berantem ini itu, tidak menutup kemungkinan dengan teman dari dumay.
Teman real life kita bisa langsung melihat,menilai tanpa mendengar saja dari omongan satu dengan yg lain bagaimana sikap,sifat, prilaku dia sehari". Kita bisa langsung membedakan perkataan orang lain dengan yg lainnya mengenai penilaiaan yg mereka berikan.
Teman dumay ya karena bertemu dari dunia maya, dan terciptalah sebuah obrolan, lalu kalau sama" nyambung akan terus berlanjut kalau ngga ya cari lagi. Dalam teman di dumay kita gabisa langsung menjatuhkan penilaian kalau si A seperti ini,begini,dll. Butuh waktu yg panjang karena kita 'jarang bertemu,bertatap muka bahkan berbicara secara langsung.' Begitu banyak misteri, dan kalau gue fikir akan banyak cekcok karena kita gaakan pernah tau suasana hati setiap orang itu seperti apa. Bisa aja pas kita niatnya bercanda tapi ternyata yg di bercandain lagi ga bagus moodnya.
Teman Real Life kita bisa langsung memilih orang seperti apa yg akan kita pilih menjadi teman. Kita bisa langsung liat baik dan busuk nya dia. Berbeda dengan Teman dari dumay, akan selalu dipenuhi tanda tanya. "Sebenernya dia gimana sih?" dan ada beberapa yg jago komunikasi saat online, tapi siapa yg tau saat bertemu langsung gimana cara perkataannya? sifat dia kepada orang lain?.
Kalo soal keuntungan punya teman dumay dan real life kita akan mendapatkan hal yang berbeda. Kalau teman real life, menurut gue itu akan membuat sikap bersosialisasi kita semakin meningkat. Kita akan banyak belajar berbicara dengan baik, kalo mau minta traktir kita bisa langsung dapet traktiran, kalo mau ngumpul kita bisa langsung ngumpul.
Keuntunganya punya teman di dumay kita bisa nambah teman, kita bisa nambah link, dari teman di dumay siapa sangka kita bisa dapet temen yg jago main alat musik, jago desain grafis, jago IT, jago di mapel,dll dalam waktu yg bersamaan. Dan kita bisa dapet teman dari satu regional sampai regional yang berbeda, negara yg berbeda, bahasa yg berbeda dan bahkan budaya yg berbeda.
Intinya, mencari teman yg solid itu ga mudah. Saling memahami itu ga mudah. Untuk menilai dan memvonis seseorang itu gabisa seenak udel. Butuh waktu yang panjang buat kita saling mengenal. Yang udah kenal wujud asli,bentuk rupanya aja kadang suka ga cocok. Dan yang terpenting sikap saling menghargai dan kepekaan dalam melihat kondisi.
Lo bebas dalam pandangan lo gue di nilai seperti apa,Tapi ingat ini hanya penilaiaan yg ga absolut, selagi lo bisa memperbaikinya penilaian itu bisa berubah. Sikap dan sifat lo juga menentukan apa lo pantes untuk ditemani atau tidak. Ada dua hal yg bagi gue sulit untuk di terima dalam pertemanan. Si Predator dan Si cepu.
14-06-2014 17:24
Udah lama ga curcol,
semester 2 udah kelar, UKK udah lewat, semua hal-hal manis dan pahit
sekalipun seiring berlalu. Waktu terus berputar, begitu cepat mungkin
karena gue yang selalu disibukkin tugas"+acara kali ya.. Tapi semester 2
di kelas 2 ini gue merasa benar" menjadi anak SMA dan gue amat sangat
bersyukur sama Tuhan,teman,guru,orangtua.Main kerumah temen ber jam", berantakin rumahnya, numpang tidur abis pulang sekolah,dll. Gue rasa rumah temen gue itu adalah rumah bersejarah dalam masa SMA dia. Gimana engga? Kebetulan gue sama "V" sudah berteman dan sekelas dari kelas X sampe sekarang. Dari rumahnya yg masih di renovasi sana sini sampai rumahnya udah bagus. Gue sebut rumah itu rumah bersejarah, karena disana tersimpan kenangan anak" dari gue masih jadi anak mos hingga sekarang. Gila
Bicara soal teman gaakan ada habisnya. Berbeda cerita kalau kita disaat dengan 'teman' dan dengan 'sahabat'. Dalam hidup gue, gue punya teman yg terbagi 2. Teman Real Life dan Teman Dumay, yang namanya teman ya gue selalu menganggap mereka tidak lebih. Bukan apa", terkadang dengan teman kita tidak se bebas saat bersama sahabat. Tetapi, karena kita punya sahabat terus kita menganggap remeh teman yg lain. Kita gaakan pernah tau kedepannya gimana, yg perlu kita tau bersikap dengan baik tanpa menganggap kita paling hebat dan paling benar.
Teman sekelas gue contohnya. Kelas gue terkenal sama "kebandelan" nya. Guru sampe walikelas gue pusing tujuh keliling ngurus anak" murid sendiri. Sering ngelanggar peraturan, paling banyak yg remedial, ngumpulin tugas selalu telat,dll. Gue ambil contoh Teman gue yg paling famous karena 'kebandelannya' dan satu lagi karena 'keusilan&cerewetnya'. Gue melihat mereka saat ada tugas pembuatan film yg dimana kita dituntut untuk berkerjasama.
Yang sehari"nya gue liat si 'bandel' ini dikelas selalu ceng"in guru,suka cabut pas pelajaran. Tapi saat kita lagi diluar sekolah gue liat dari sisi yg berbeda. Dia Tanggung jawab, Dia taat agama, Dia bisa di ajak kerjasama. Satu lagi dengan si 'usil&cerewet" kalau dikelas dia usilnya usil banget siapapun bisa jadi korban keusilan dia. Tapi sekali lagi, saat gue lagi diluar sekolah, nongkrong bareng mereka gue lihat dia dewasa, dia bisa menjaga amanah.
Teman bukan seperti sahabat yg dimana kalau sahabat akan menerima kita sambil bersikap maklum tanpa membicarakan dibelakang dia. Teman bukan seperti sahabat karena hanyalah seorang teman yang hanya megenal dan mengetahui kita dari luarnya aja, bukan keseluruhan dan ya karena tidak saling dekat dan hanya menilai dari hasil pandangannya dia.
Gue membedakan Teman real life dengan Teman Dumay. Kalau disuruh memilih "lo lebih milih cari teman sebanyak"nya di real life atau dari dumay?." Gue akan jawab 'real life' ya walaupun dari dumay kita bisa jadi seorang teman yg solid tapi gue yakin hanya beberapa yg sukses menciptakan pertemanan yg baik dan mempertahankannya. Teman real life aja suka datang dan pergi, cekcok sana sini, berantem ini itu, tidak menutup kemungkinan dengan teman dari dumay.
Teman real life kita bisa langsung melihat,menilai tanpa mendengar saja dari omongan satu dengan yg lain bagaimana sikap,sifat, prilaku dia sehari". Kita bisa langsung membedakan perkataan orang lain dengan yg lainnya mengenai penilaiaan yg mereka berikan.
Teman dumay ya karena bertemu dari dunia maya, dan terciptalah sebuah obrolan, lalu kalau sama" nyambung akan terus berlanjut kalau ngga ya cari lagi. Dalam teman di dumay kita gabisa langsung menjatuhkan penilaian kalau si A seperti ini,begini,dll. Butuh waktu yg panjang karena kita 'jarang bertemu,bertatap muka bahkan berbicara secara langsung.' Begitu banyak misteri, dan kalau gue fikir akan banyak cekcok karena kita gaakan pernah tau suasana hati setiap orang itu seperti apa. Bisa aja pas kita niatnya bercanda tapi ternyata yg di bercandain lagi ga bagus moodnya.
Teman Real Life kita bisa langsung memilih orang seperti apa yg akan kita pilih menjadi teman. Kita bisa langsung liat baik dan busuk nya dia. Berbeda dengan Teman dari dumay, akan selalu dipenuhi tanda tanya. "Sebenernya dia gimana sih?" dan ada beberapa yg jago komunikasi saat online, tapi siapa yg tau saat bertemu langsung gimana cara perkataannya? sifat dia kepada orang lain?.
Kalo soal keuntungan punya teman dumay dan real life kita akan mendapatkan hal yang berbeda. Kalau teman real life, menurut gue itu akan membuat sikap bersosialisasi kita semakin meningkat. Kita akan banyak belajar berbicara dengan baik, kalo mau minta traktir kita bisa langsung dapet traktiran, kalo mau ngumpul kita bisa langsung ngumpul.
Keuntunganya punya teman di dumay kita bisa nambah teman, kita bisa nambah link, dari teman di dumay siapa sangka kita bisa dapet temen yg jago main alat musik, jago desain grafis, jago IT, jago di mapel,dll dalam waktu yg bersamaan. Dan kita bisa dapet teman dari satu regional sampai regional yang berbeda, negara yg berbeda, bahasa yg berbeda dan bahkan budaya yg berbeda.
Intinya, mencari teman yg solid itu ga mudah. Saling memahami itu ga mudah. Untuk menilai dan memvonis seseorang itu gabisa seenak udel. Butuh waktu yang panjang buat kita saling mengenal. Yang udah kenal wujud asli,bentuk rupanya aja kadang suka ga cocok. Dan yang terpenting sikap saling menghargai dan kepekaan dalam melihat kondisi.
Lo bebas dalam pandangan lo gue di nilai seperti apa,Tapi ingat ini hanya penilaiaan yg ga absolut, selagi lo bisa memperbaikinya penilaian itu bisa berubah. Sikap dan sifat lo juga menentukan apa lo pantes untuk ditemani atau tidak. Ada dua hal yg bagi gue sulit untuk di terima dalam pertemanan. Si Predator dan Si cepu.
Komentar
Posting Komentar
Jika artikel ini bermanfaat, silakan Anda share dan jangan lupa untuk menautkan link blog ini ya :) Terima kasih.