Mengalah demi Kebaikan
Di bawah teriknya matahari, di tengah keramaian anak-anak SMA yang berhamburan keluar kelas untuk beranjak pulang kerumah masing-masing, Kau datang menghampiriku, dengan senyum manis mu, dengan gaya khas mu, Kau menghampiriku dengan gaya seadanya, lebih tepat apa adanya. Tutur katamu yang terlontar, seperti alunan musik klasik, yang melow namun indah Setiap kata yang terucap, semua itu terlihat jelas kalau kamu sangat tegas dalam berbicara Gerak matamu yang tajam lurus, namun teduh, selalu menarik perhatianku Gayamu yang santai yang terkesan bahwa itu memang gayamu dan hanya milikmu Kau mampu menarik perhatianku, dari kerumunan banyak anak-anak, Hanya dirimu lah yang menjadi sorot perhatianku. Serasa mereka hanyalah angin lalu lalang, kita sibuk berbincang dengan asyiknya. Topik pembicaraanpun tak pernah habis untuk kita bicarakan, selalu ada saja yang di komentarkan, di kritik dan sebagainya. Kamu selalu membuat diriku nyaman saat berada di sampingmu. Kamu mampu membu