Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2013

Hati yang terluka

Gambar
"segurat pertanyaan muncul dalam benakku, setitik airmata jatuh dipipiku. Entahla sebenarnya apa yang kurasakan saat ini gundah,sesak,hampa? semua itu larut menjadi satu mengombang ambingkan perasaan dan menghilangkan sedikit kesadaran dan akal sehatku. sebenarnya aku benci dengan keadaan seperti ini, namun apa daya?  tadinya hatiku kuat namun tiba-tiba hancur berkeping" hanya dengan sebuah kalimat tajam yang keluar dari mulutmu. Aku tak tau kamu sadar atau tidak setelah kalimat itu merusak moodku dan membuat hati ku kalut. Tapi ku yakin kamu tidak sadar akan hal itu, tampak dari luar aku terlihat kuat, lebih tepatnya berusaha kuat untuk tidak terlihat lemah di depanmu.  Apa ini caramu? apa ini semua skenario mu untuk memainkan hatiku?. Kalau itu memang benar, lebih baik jangan kau dekatkan aku, sungguh amat menyesal kalau ini hanya menjadi permainan mu. Aku mencintai dengan tulus, tapi kamu menghancurkan kepercayaanku padamu.  Air mata ini semakin lama semakin deras

Embun Pagi

Gambar
embun pagi membasahi jendela kamarku terbesit ingin kutulis nama dirimu, di dalam embun yg menempel di jendela itu.. namun kuingat semua itu hanya kebahagiaan sesaat yang lebih indah memang menulis dirimu dalam hatiku seperti kata orang, cinta cukup dalam hati tak perlu mereka tau biar cinta kita yg mengungkapkan embun itu sedikit menyulitkan pandanganku keluar sana, seperti halnya dirimu, terkadang ku sulit menghadapi tingkah mu namun ku coba mengerti setiap gerak gerikmu semakin ku mempelajari, semakin ku sadar begitu banyak hal yg belum ku mengerti tentang mu Memang benar kata pepatah seberapa lamanya kita mengenal orang belum tentu kita mengenal dia lebih rinci, karena sebenarnya memang diri sendiri lah yg mengerti kita bagaimana. Embun itu perlahan membasahi jendela kamarku, air menetes sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti pandanganku keluar sana pun tidak terganggu lagi sekarang ku mengerti, mempelajari semua itu dari sebuah embun untuk mengenal s

Renungan Itik dengan Induknya

Gambar
Siang yang terik, matahari menyinari dunia dengan cahaya nya yang cukup  cetarbadaimembahana  menyilaukan mata, mata ku terpaku pada segerombolan itik ayam yang berada di depan pagar rumahku. Itik-itik itu selalu terus berada di sisi ibu nya, mengelilingi sang ibu, bak seorang panglima perang yang sedang menjaga seorang ratu. Kemanapun ibu itik itu berjalan, anaknya selalu mengikuti, seperti ada pengikat tali di antara mereka, yang tak bisa lepas satu sama lain. Begitu pun dengan sang ibu itik itu, Ia selalu melindungi anak-anaknya, kemanapun salah satu anaknya berjalan, ia mengikutinya di belakang, menuntun nya kalau-kalau anaknya salah jalan atau salah arah. Dalam hati ku berbicara, cerminan sang Ibu itik dengan anaknya itu, mencerminkan Ibuku terhadap anak-anaknya. Kemana pun anak nya berlaju, ibu selalu berada di belakang menjaga, melindungi setiap langkah kita. Mungkin terkadang kita tidak sadar, walau usia kita beranjak dewasa, namun ibu tak pernah begitu saja melepas kita.

Mengalah demi Kebaikan

Gambar
Di bawah teriknya matahari, di tengah keramaian anak-anak SMA yang berhamburan keluar kelas untuk beranjak pulang kerumah masing-masing, Kau datang menghampiriku, dengan senyum manis mu, dengan gaya khas mu, Kau menghampiriku dengan gaya seadanya, lebih tepat apa adanya. Tutur katamu yang terlontar, seperti alunan musik klasik, yang melow namun indah Setiap kata yang terucap, semua itu terlihat jelas kalau kamu sangat tegas dalam berbicara Gerak matamu yang tajam lurus, namun teduh, selalu menarik perhatianku Gayamu yang santai yang terkesan bahwa itu memang gayamu dan hanya milikmu Kau mampu menarik perhatianku, dari kerumunan banyak anak-anak, Hanya dirimu lah yang menjadi sorot perhatianku. Serasa mereka hanyalah angin lalu lalang, kita sibuk berbincang dengan asyiknya. Topik pembicaraanpun tak pernah habis untuk kita bicarakan, selalu ada saja yang di komentarkan, di kritik dan sebagainya. Kamu selalu membuat diriku nyaman saat berada di sampingmu. Kamu mampu membu

Raguku, Keyakinanku

Gambar
oleh: Shu Gie dalam sepi ku titip sebuah kata untukmu dalam hati ku menyimpan berjuta tanya untukmu justru keyakinan ku datang ketika aku sendiri menyapaku dengan lembut dan tegas seolah olah dia pemimpin kelas ini berbeda,, justru saat aku dihimpit keramaian di sapa anak malam terbesit keraguan mengancam menyapaku dengan kasar dan sangat menampar seolah olah hakim garis yang melihat pemainnya terkapar apa ini ICU hati ku? yang menunggu dokternya sendiri ini memang dilema kecil tak berukuran tak ada sisi dan ruang tengah tapi ini dilema, dia membunuh rasa rindu ingat,, kau tumpukan ragu yang kubuang kau juga keyakinan hati yang terlarang ini masalahnya dua kubu yang berjatuhan sama lain tak ada yang membantu ini hidup, sadari ini hati, ini rasa, ini tentang ku ini kamu jangan lupakan mereka bagian dari kisah yang kubenci.. salam dari aku dari kamu buat mereka lima jari mengepal, apa itu tandanya kalau saja aku bisa memilih cukup dua jari ku acungkan dan tak ku kepalkan cepatlah ber

10+1=11 Kebiasaan unik masa kecil ☺

Gambar
Haayy gue kembali lagi, membawakan sebuah cerita, mohon di baca lagi CERITA! bukan dongeng sebelum tidur. Setelah sekian lama tidak menyentuh blog *alahlebay* karena faktor kesibukan gue yang sebenernya nyibukin diri yang setengah penting dan setengah lagi enggak sih. -_- gue pun mendapat sebuah pencerahan, eh bukan deng, gue mendapatkan sebuah momen kenangan saat masa kecil gue. Hanya dengan membaca kata-kata yang kurang dari 140 karakter +picture yang nambah greget melihatnya, secara tidak sadar otak gue langsung memutar kebiasaan saat gue masih kecil. Apaan sih emangnya? sampe lo tiba-tiba keinget sama masa kecil lo yang ga penting itu. (hello~ masa kecil gue penting broh *ngomongsamajamban*) #abaikan. Pokoknya, saat gue akan cerita dalam postingan kali ini, lo akan setuju sama pendapat gue. Dan lo akan secara refleks mengingat tingkah laku lo saat masih kecil itu. Haha Cekibroot!! =)) Pertama: waktu lo masih kecil, pernah berjalan masuk ke suatu ruangan,tiba-tiba lupa mau n

Children when it rain

Gambar
Hujan yang turun dengan derasnya mewarnai sore tadi, Kilatan petir pun tak mau kalah ketinggalan, huuh , mungkin kalau hujannya saja tidak ada yang menjadi masalah, tapi, petir nya itu yang menjadi masalah. Ke-Parnoan nyokap akan petir, membuat modem dimatikan, serta AC pun di matikan. Semua yang di lalkukan nyokap karena, tidak mau lagi terjadi hal yang sama pada tempo hari. Yaa, saat itu tepat sore hari juga, Teve menyala, aliran listrik ke modem nyala, AC pun lagi nyala, namun semua itu langsung mendadak mati saat tiba-tiba petir menyambar. *kayak kartun ya* haha Sukses sudah kita menyepi, ternyata hampa ya tidak ada internet, diri ini sepertinya sudah terlalu bergantung pada elektronik satu ini. ckck karena bosan, aku pun lalu pergi ke teras rumah. Di luar sana, anak kecil milik tetangga sedang main hujan-hujanan, Dengan senyum yang mengembang di bibir nya, terlihat sangat kalau dia menikmati hujan itu. Derai tawa, celotehan kecil yang keluar dari mulutnya, membuat diri

But i'm doubt

Gambar
Sakit rasanya, kalau diri ini saja yang mempertahankan cinta kita, dirimu hanya diam, dan sibuk dengan hal yang lain tanpa melihat diri ku, sebenarnya kamu itu mau memberiku pelajaran atau sudah bosan dengan hubungan ini? langsung saja to the point, bilang bosan kalau kamu memang sudah bosan, bilang sudah tidak satu prinsip kalau memang prinsip kita sudah berbeda, jangan kau tarik ulur hatiku, hati ini sakit saat tiba-tiba kau manis, lalu tiba-tiba kau sangat pahit, ya, sikapmu itu yang pahit, lebih pahit dari buah pare. Sebuah hubungan itu kalau ada masalah di selesaikan dengan baik-baik, aku pingin kita selesain baik-baik, tapi kamu menghilang terus gimana masalah ini mau selesai? aku harus marah pada siapa?, berkali-kali aku harus meredam amarah ini, dan memakan rasa sakit hati ini, SENDIRI kau yang mengabaikan semuanya, menganggap semua tak perlu di fikirkan, tapi aku? aku yang terus memikirkannya, apa diri ini harus berteriak di hadapan mu dan bilang kalau "Kamu

Sedikit Intermezzo ☺

Gambar
Saat jam istirahat telah berakhir, dan berganti dengan jam ulangan berikutnya, masuklah seorang pengawas, pengawas itu sudah amat saya kenali, tidak asing bagi diri ini untuk mengenalnya, saat itu gue sedang menjalani masa-masa UTS, dan ulangannya waktu itu adalah TIK di mulailah ulangan, semua murid sudah duduk manis di bangkunya, persiapan perang pun tak ketinggalan, sudah mereka persiapkan matang-matang, menit-menit pertama, suasana kelas manis tenang, adem ayem anginnya sepoi-sepoi, lalu menit pertama pun berlalu, menit pertengahan suasana mulai SEDIKIT gaduh, yang satu sibuk meminta jawaban, yang satu sibuk memberi jawaban, setelah menit pertengahan usai, menit-menit terakhir seorang pengawas itu lalu berbicara, seperti ini: "tuan dan nona, sedikit intermezzo yaa, coba kalian bayangkan, seseorang yang dalam ke sehari-hariannya memakai motor bebek, lalu saat dia melihat seorang teman punya motor ninja, dia pun meminjamnya, saat orang itu meminjamnya dia pun me