Mengalah demi Kebaikan



Di bawah teriknya matahari, di tengah keramaian anak-anak SMA yang berhamburan keluar kelas untuk beranjak pulang kerumah masing-masing,
Kau datang menghampiriku, dengan senyum manis mu, dengan gaya khas mu,
Kau menghampiriku dengan gaya seadanya, lebih tepat apa adanya.
Tutur katamu yang terlontar, seperti alunan musik klasik, yang melow namun indah
Setiap kata yang terucap, semua itu terlihat jelas kalau kamu sangat tegas dalam berbicara
Gerak matamu yang tajam lurus, namun teduh, selalu menarik perhatianku
Gayamu yang santai yang terkesan bahwa itu memang gayamu dan hanya milikmu
Kau mampu menarik perhatianku, dari kerumunan banyak anak-anak,
Hanya dirimu lah yang menjadi sorot perhatianku.

Serasa mereka hanyalah angin lalu lalang, kita sibuk berbincang dengan asyiknya.
Topik pembicaraanpun tak pernah habis untuk kita bicarakan,
selalu ada saja yang di komentarkan, di kritik dan sebagainya.
Kamu selalu membuat diriku nyaman saat berada di sampingmu.
Kamu mampu membuat ku yakin akan gerak-gerikmu,
Hal sepele selalu saja terngiang dalam otakku
Bayangmu selalu datang dengan senyuman
Kejadian kecil yang membuat ku tersenyum sendiri, membuat hidup ini terasa indah

Mungkinkah ini namanya cinta?
Sejenak kata itu terlintas di pikiranku, namun segera ku hapus dan ku buang jauh-jauh.
Hati ini mendadak bimbang, hal-hal yang tak pernah terfikirkan pun akhirnya di pikirkan dengan matang,
Kalau ini memang cinta, kalau memang ia menaruh hati, aku harus berbuat apa?
Disisi lain aku bahagia dan tersenyum senang,
Namun di sisi lain aku bimbang, tiba-tiba teringat akan semua aturan keluarga, teringat semua hal yang akan terjadi kalau diri ini nekat mengambil jalan itu.

Sejenak ku merenung, mungkin ini belum waktunya.
Mungkin aku harus menjalankan aturan keluarga,
dan Mungkin harus ku korbankan rasa ku, demi kebaikan bersama.
Sebenarnya diri ini iri dengan mereka yang bebas mengungkapkan rasa,
Tapi apa daya? aturan tetaplah aturan, disini kucoba menaati semua aturan itu, dengan amat menyakitkan!
Ku tolak cinta yang datang dengan rasa perih di hati.
MAAF :(
-Fauziah.Az-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Tipografi

Cara Menghilangkan Tampilan "Welcome to Nginx"

Foto Buku Tahunan