Fauziah's Story

oit, itu judul kenapa cuman 5cm? gua rasa buat lo yang udah nonton atau yang baru pengen nonton pasti tau dan mengerti kenapa judulnya 5cm. buat yang belum tau, dengan senang hati gua akan kasih tau ke lo lo pada :). tapi gua rasa semua orang udah pada tau deh apa itu 5cm hehe. oke, jadi gua akan sedikit menceritakan hasil gua tonton ni film. Jadi begini ceritanya, ehhh sebentar gua kasih tau dulu dari awal, jadi film 5cm ini di adaptasi dari Novel yang sangat laris dipasaran. nah karena peminatnya banyak, mungkin mereka punya inisiatif buat novel itu diangkat ke layar lebar. kan seru tuh, dari novel nya aja udah seru, dan pas gua tonton kemaren, ga kalah serunya sob. ga bakal nyesel deh lo nonton ini film, sangat sangat menginspirasikan :) Gua kenalin dulu nih penulis novel 5cm itu, kalo ga kenal maka tak sayang kan? hehe. namanya adalah Donny Dirgantoro, beliau lah penulis buku 5cm, dari tulisan beliau terciptalah sebuah film yang sangat amat keren, oiya dibantu juga si sama

UAS, rasanya kalimat itu sudah tidak asing lagi di telinga para pelajar di Indonesia, tapi ada yang berbeda dengan apa yang gua rasaain dengan uas ini, kenapa? yaa karena ini pertama kalinya gua merasakan uas di jenjang SMA, dimana nilai itu yang akan membawa kita ke sebuah jurusan antara IPA dan IPS. tapi gua sebagai makhluk yang tenang dan woles, #apalaahini -__- gua mungkin terlalu woles menyikapinya, atau tuntutan sistem pendidikan yang menuntut nilai bukan ilmu? sampai" gua keteter belajarnya. Memang sih, kalau di telaah lebih dalam lagi, ga semuanya salah sistem pendidikan,tapi coba aja bayangin, seminggu sebelum uas, kita baru dikasih kisi-kisi, dan dikasih tugas yang bejubeel banyaknya. iya sih itu baik, tapi kalau dipikir lagi, bagaimana cara seorang pelajar mengulang pelajarannya dengan hanya waktu yang sangat minim?. kadang gua suka salut sama orang yang sanggup mengulang pelajaran dengan baik dan bahkan benar haha.

Ketika Tuhan menciptakan wanita, malaikat datang dan bertanya, “Mengapa begitu lama menciptakan wanita, Tuhan?” Tuhan menjawab, “Sudahkah engkau melihat setiap detail yang saya ciptakan untuk wanita?” Lihatlah dua tangannya mampu menjaga banyak anak pada saat bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua itu hanya dengan dua tangan“. Malaikat menjawab dan takjub, “Hanya dengan dua tangan? tidak mungkin! Tuhan menjawab, “Tidakkah kau tahu, dia juga mampu menyembuhkan dirinya sendiri dan bisa bekerja 18 jam sehari“.